Kamis, 26 Februari 2009

Jangan Remehkan PKS

INILAH.COM, Jakarta – Hidayat Nur Wahid jadi kandidat calon wakil presiden? Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merasa diremehkan kekuatannya. Karena itu, jika meraih 20% kursi di parlemen, mereka akan mengajukan calon presiden sendiri.

Zulkieflimansyah, anggota DPR dari PKS mendukung sikap Hidayat yang tegas menyatakan bahwa wacana yang menduetkan dirinya sebagai kandidat cawapres dari partai lain telah merendahkan partainya. “Sebagai kader PKS, wajar kami tidak mau dinomorduakan. Kami optimistis PKS bisa meraih 20% kursi di parlemen,’’ kata dosen Pasca Sarjana FEUI itu.

Zul dan Hidayat sependapat bahwa Pemilu Legislatif belum dimulai, tapi PKS sudah divonis hanya layak menyodorkan cawapres. “Hal ini tidak elok. Bisa saja justru PKS yang meraih 20% suara,” kata mantan calon gubernur Banten itu.

Hidayat sendiri tak menunjuk langsung pihak yang ditudingnya telah merendahkan PKS. Sebab, wacana tentang duet Hidayat dengan Jusuf Kalla, yang disokong para pengurus daerah Partai Golkar sebagai calon presiden, juga didukung Sekretaris Jenderal PKS, Anis Matta.

Anis mengatakan pasangan Kalla-Hidayat memenuhi kriteria yang dipakai PKS, karena merupakan kombinasi tokoh asal Jawa dan luar Jawa. Keduanya juga dianggap pas sebagai simbol tokoh beraliran nasionalis dan Islam. “Golkar-PKS itu nasionalis-Islam. Kami masih berpegang pada parameter itu,” ujarnya.

Menurut Anis, duet Kalla-Hidayat akan menjadi pasangan tangguh untuk membendung laju Susilo Bambang Yudhoyono. “Kedua pasangan akan sama-sama kuat.”

Dalam hal ini, Zulkieflimansyah yakin Hidayat bakal menjadi capres PKS jika parpol ini meraih 20% kursi parlemen. “Kami di PKS melihat Hidayat kandidat terkuat, meski bisa saja PKS secara kolektif mengajukan nama lain,” tutur doktor ilmu ekonomi lulusan Glasgow, Inggris itu.

Zul mendorong agar semua kader PKS menolak jika PKS dinomorduakan, alias jadi cawapres belaka. Wacana menjadikan PKS sebagai nomor dua itu dikhawatirkan menimbulkan demoralisasi spirit kader PKS untuk maju dan menang. Sebagaimana Hidayat, Zul menilai gagasan menduetkan dirinya dengan Kalla hanyalah usulan pribadi, dan bukan sikap resmi partai. Bahkan, nama Hidayat juga kerap disandingkan dengan para calon presiden seperti Yudhoyono atau Megawati Soekarnoputri.

Zul yang Wakil Sekretaris Jenderal PKS itu sering menegaskan partainya akan mengajukan Hidayat sebagai capres bila perolehan suara pemilu lebih dari 20%. “Ada beberapa hal yang harus dikaji dari opsi-opsi yang ada,” katanya tentang kemungkinan lain yang akan ditempuh PKS.

Kalangan PKS menyatakan, Wapres JK pun harus lolos dari fit and proper test jika ingin meminang kader PKS sebagai cawapresnya. Artinya, tak mudah jadi capres PKS. “Begitu kiranya dan harap maklum,” kata Zul. [I4]

0 komentar:

 
© free template by Blogspot tutorial